Istilah " analisis teknis "
adalah nama yang terdengar rumit bagi pendekatan yang sangat dasar untuk
berinvestasi . Sederhananya , analisa teknikal adalah studi harga , dengan
grafik menjadi alat utama termasuk prinsip-prinsip seperti sifat trend harga
, konfirmasi , penyimpangan , support, resistance dan lain-lainnya. Jadi
teknikal terfokus pada dasar-dasar gerakan
harga yang sepenuhnya menganalisa pasar .
Perilaku manusia adalah
interpretasi-interpretasi dari suatu tindakan manusia yang menjadi dogma yang tanpa sadar terintegrasi dalam suatu
simbolis aktualisasi dalam wujud yang bisa diinderakan menjadi sesuatu yang bersifat
umum dalam suatu tatanan kewajaran dalam suatu komunitas tertentu.
Secara sederhana Japanese Candlestick
adalah suatu cerminan dari suatu kekuatan, harapan, ketakutan, pengulangan,
pembiasaan, ketulusan, jebakan dan segala macam apa yang ada dan terjadi dalam
suatu rutinitas hidup yang ditransformasikan dalam suatu bentuk tertentu,
sehingga dengan mudah dapat divisualisasikan oleh indera menjadi suatu
pengertian-pengertian yang logis dan transparan.
Demikian pula jika Japanese Candlestick
dikaitkan dengan pergerakan suatu harga saham, mata uang, komoditi dan variable
lainnya dalam lingkup suatu nilai yang dapat diperjual belikan, disebabkan oleh
perilaku dari pelaku pasar yang ada didalamnya.
Naik turunnya harga disebabkan oleh penawaran dan permintaan dalam suatu
pasar, dimana pasar itu sendiri pada dasarnya adalah suatu ekspektasi, asumsi,
cerminan dari suatu hal yang terapresiasikan dalam suatu wujud atau
pembiasan-pembiasan yang primer yang dianut dan dirunut secara berkelanjutan
dan menjadi suatu ritme dari rutinitas dinamis sebagai hasil dari
pertentangan-pertentangan yang bersifat progresif.
Oleh karena itu perilaku pasar dalam
suatu teknik dari hasil transformasi data-data dalam bentuk nokta-nokta yang
dinotasikan dalam bentuk grafik melalui pendekatan-pendekatan statistik akan
dapat menghasilkan tendensi-tendensi tertentu dalam suatu probabilitas. Dengan
demikian grafik Japanese candlestick merupakan suatu cerminan dari perilaku
pasar, sehingga dengan mudah dapat mengambil suatu keputusan yang tercermin dalam grafik tersebut.
Dengan banyaknya terjadi penawaran dan
permintaan dalam suatu pasar, harga akan bergerak dalam hitungan Tick yang
sering disebut dengan spot market. Penawaran dan permintaan itu akan bervariasi
sehingga dalam hitungan 1 menit akan bisa terjadi beberapa kali tick sesuai
dengan variable-variabel permintaan dan penawaran yang ada di pasar. Apabila
penawaran-penawaran dan permintaan-permintaan tersebut dinotasikan dalam
titik-titik maka akan terbentuk titik-titik yang bervariasi. Misalkan dalam hitungan1 menit terjadi
beberpa kali tick dan digabungkan dalam time frame 1 menit maka akan membentuk
suatu garis horizontal yang berisi kumpulan tick per tick. Seperti gambar 1.1
Gambar 1.1
Kumpulan dari tick-tick menajdi garis
lurus seperti terlihat dalam gambar 1.1 disebut dangan Grafik Bar. Apabila
titik open ditarik garis dihubungkan dengan titik close maka akan terbentuk
body dengan garis vertical diatas dan
dibawah body disebut dengan Grafik Candle. Apabila tick-tick tersebut yang
terjadi dalam 1 menit dikumpulkan, maka akan menjadi grafik bar atau grafik
candle dengan time frame 1 menit (M1). Apabila 5 grafik bar atau candle dalam
time frame 1 menit dikumpulkan menjadi satu, maka akan terbentuk grafik bar
atau candle dengan time frame 5 menit (M5). Apabila 3 grafik bar atau grafik
candle 5 menit (M5) dikumpulkan menjadi satu maka akan terbentuk grafik bar
atau grafik candle dengan time frame 15 menit (M15). Apabila 2 grafik bar atau
grafik candle 15 menit dikumpulkan menjadi satu maka akan terbentuk grafik bar
atau grafik candle dengan time frame 30 menit (M30). Apabila 2 grafik bar atau
grafik candle dengan time frame 30 menit (M30), atau 4 grafik bar atau grafik
candle dengan time frane 15 menit dikumpulkan menjadi satu maka akan terbentuk
grafik dengan time frame 1 jam (H1). Apabila 4 grafik bar atau grafik candle H1
dikumpulkan menjadi satu maka akan terbentuk grafik bar atau candle dengan time
frame 4 jam (H4) dan begitu seterusnya.
Dalam suatu frame tertentu tiap harga
akan didahului dengan harga pembukaan, Harga tertinggi, harga terendah dan harga
penutupan. Gambar 1.2, membedakan antara Japanese Candlestick dengan grafik
bar.
Gambar 1.1
Dari kedua grafik tersebut jelas perbedaan
Japanese candlestick tampak seperti lilin dengan sumbunya. Japanese candlestick
lebih berisifat impresif transparan dalam visualisasinya dengan suatu kondisi
yang dibuat sedemikian rupa sehingga pemakai Japanese candlestick akan jauh
lebih mudah untuk melihat suatu kecendrungan dengan nilai probabilitas
tertentu. Sebagai contoh yang paling sederhana, grafik bar tidak tampak dan
sulit untuk identifikasi maksud dari bar tersebut, sedangkan Japanese
candlestick seperti gambar 1.2, candle berwarna putih (warna bisa diganti )
maka harga adalah naik, sedangkan batang candle berwarna hitam (warna bisa
diganti), maka harga akan turun. Sedemikian mudahnya melihat dan
menginterpretasikan candle-candle dalam tekanan-tekanan jual atau
tekanan-tekanan beli dari pasar seperti gambar 1.3 dibawah :
Gambar 1.3
Sedangkan dalam grafik bar lebih sulit
untuk melihat isi dari pasar tersebut, apakah penjual lebih dominan atau
pembeli lebih agresif dalam suatu level tertentu. Japanese Candlestick
cenderung lebih mudah melihat psikologis pelaku pasar yang ada didalamnya.
Japanese candlestick bisa menjadi satu bagian yang terpisah dan bisa juga
mejadi satu untaian dari beberapa candle yang tidak terpisah dan didukung oleh
beberapa indicator yang lain.
Biasanya seorang chartis akan
mengalami kesulitan apabila tidak
menyadari hal tersebut. Japanese Candlestick seharusnya dipahami secara
menyeluruh maksud dan tujuan pencipataan teori candle tersebut. Adalah wajar bila seorang trader akan sering
terjebak dalam kerumitan candle yang sebenarnya cukup mudah dalam
aplikasinya. Manusia cendrung ingin
bersifat instan dalam proses pemahaman dan cenderung tidak mau berkaca dari
kesalahan-kesalahan yang telah dibuatnya dan selalu mencari upaya pembenaran
untuk dirinya. Untuk memulai sebuah
analisa, seorang trader harus mampu membaca grafik terlebih dahulu. Grafik yang
biasa dipakai adalah sebuah grafik sederhana antara harga vs waktu. Sumbu “X”
sebagai waktu dan sumbu “Y” adalah sebagai harga. Grafik 1.4 dibawah ini disebut “Candlestick
Chart” karena bentuknya yang seperti lilin.
Gambar 1.4
Grafik Candle dibuat pada abad ke 17
oleh orang Jepang yang awalnya digunakan untuk memantau pergerakan harga pada
produk-produk komoditi. Steven Nison dikenal sebagai orang pertama yang
mempopulerkan chart model ini. Sifatnya yang sangat representative karena
terdiri dari High, Low, Open dan Closing price membuat grafik ini paling
popular dipakai oleh para analis forex.
Sebenarnya ada lagi jenis grafik lainnya seperti bar chart, dot chart,
line chart dan sebagainya, tapi yang paling representative adalah grafik
candlestick. Gambar 1.4 diatas adalah grafik nilai tukar GBPUSD. Jika dilihat garis
putus-putus dibagian bawah itu adalah harga terakhir dari nilai GBPUSD yaitu 1.6062
yang artinya 1 (satu) GBP harganya USD 1.6062. Lihat juga tulisan kecil
dibagian kiri atas yang tertulis “H4” itu artinya satu candle (satu batang)
mewakili pergerakan harga selama 4 jam.
Interpretasi candlestick didasarkan
“pattern” yang ada. Candle yang berwarna putih itu artinya harga bergerak naik
atau closing price lebih tinggi nilainya disbanding opening price. Sebaliknya,
candle yang berwarna hitam artinya harga bergerak turun atau closing price
lebih rendah nilainya disbanding opening price. Lalu apa garis vertical yang
ada diatas dan dibawah dari body candle itu ?. Garis vertical yang berada
diatas dan dibawah body candle tersebut adalah Harga tertinggi (highest price)
dan harga terendah (lowest price) selama periode yang diberikan. Kalau memakai
Bullish dan Bearish maka yang berwarna putih adalah Bullish pattern dan yang
berwarna hitam adalah Bearish pattern (warna bisa di rubah-rubah tergantung
masing-masing chart provider ).
Gambar 1.5
Gambar
1.5 adalah grafik candlestick dengan periode daily. Cara membacanya : Pada
tanggal 24 terjadi kenaikan harga dibandingkan hari pembukaannya (open price)
pada level 1.6157 ke level 1.6245, itu
berarti ada perubahan harga sebesar 88 point pada tanggal 24 tersebut. Pada
hari berikutnya, pada tanggal 25 terjadi penurunan harga dari level 1.6246 ke
level 1.6187, dan begitu seterusnya. Sering terjadi bahwa opening price (harga
pembuka) tidak selalu sama dengan closing price (harga penutup hari sebelumya),
biasanya terjadi apabila melewati hari libur atau ada kejadian-kejadian khusus.
Ketidak samaan ini biasa disebut dengan “Gap” seperti terlihat dalam gambar 1.6
berikut :
Gambar 1.6
Secara garis besar Candlestick merupakan
reversal pattern secara teknikal dapat mewaspadai terhadap pergeseran dalam
psikologi pasar dan trend pasar.
Trend
pasar
Market move in trend
adalah merupakan suatu pergerakan harga dalam suatu waktu tertentu dan dalam suatu kecendrungan dari tendensi-tendensi tertentu pula.
Kecendrungan-kecendrungan tersebut yang biasanya merupakan salah satu yang
cukup penting dipakai sebagai patokan dalam membuat suatu perkiraan pergerakan
harga kedepannya. Ada tiga pola dasar trend yang dapat dipakai sebagai dasar
untuk mengetahui kecendrungan-kecendrungan pergerakan harga kedepan yaitu
Uptrend, Downtrend dan Sideways. Uptrend adalah kecendrungan harga bergerak
naik dalam suatu periode atau masa tertentu, downtrend adalah kecendrungan
harga akan bergerak turun dalam suatu periode tertentu, seperti terlihat dalam gambar 1.7 berikut :
Gambar 1.7
Sideways adalah suatu kondisi dimana
pelaku pasar masih menunggu suatu sinyal kuat untuk masuk pasar seperti contoh
gambar 1.8 :
Gambar 1.8
Perubahan trend akan terjadi yang
ditandai dengan suatu penetrasi atau penembusan trendlines.
Market actions discount everything.
Pundamental
apapun yang terjadi sebenarnya sudah diantisipasi oleh gambaran-gambaran
teknikal yang ada. Teknikal tersebut meliputi indikator-indikator teknikal,
kombinasi dari teknikal-teknikal tersebut dan lain-lainnya.
Historical Repeat Its Self
mempunyai pengertian harga-harga yang terjadi merupakan suatu cerminan dari
perilaku pelaku pasar yang timbul sebagai akibat dari psychology manusia itu
sendiri. Sehingga harga-harga yang terjadi dimasa lalu sebagai akibat dari
psychology manusia yang dinotasikan dalam suatu ilmu statistik berupa grafik
akan bisa diketahui kecendrungan-kecendrungan dari suatu tingkat probabilitas.
Oleh sebab itu harga yang terjadi di
pasar akan tercermin dalam suatu ilmu statistik sehingga dengan mudah dapat
mengambil suatu keputusan mengenai pergerakan harga kedepannya, dengan
orientasinya adalah profit (profit oriented).
=@@@=
Title :
Japanese Candlestick
Description : Istilah " analisis teknis " adalah nama yang terdengar rumit bagi pendekatan yang sangat dasar untuk berinvestasi . Sederhananya ...
Rating :
5